4/7/13

Namaku Badrun, namun semua orang memanggilku Tole. Kata ibu, namaku berarti rembulan yang diharapkan menjadi penerang dan berakhlak indah. Umurku 27 tahun tapi fisikku tak jauh beda dengan mereka yang berusia belasan tahun, yang membedakan hanya gurat wajahku yang lebih tua dari mereka dan badanku sedikit bungkuk. Orang-orang pun memberiku sebutan ‘wajah penuh senyum’. Aku tahu, tak banyak yang bisa aku lakukan untuk sekedar meringankan beban ibuku. Mudah-mudahan, dengan senyumku akan menghilangkan rasa khawatir ibu atas masa depanku.

Aku tak pernah meminta dilahirkan seperti ini dan tak pula menyalahkan orangtuaku terlebih ibu yang melahirkanku. Aku tahu, bukannya ibu tak ingin mengobati aku, tapi karena tak ada cukup uang. Aku hanya minta kepada Tuhan, agar ibuku yang kini sendirian tak lelah mendoakanku, itu sudah cukup. Setidaknya, aku tetap mereka rawat dengan baik hingga aku sebesar ini.

Aku tak pernah sekolah, kata ibu tak perlu lagipula sekolah mana yang mau menerima murid cacat seperti aku. Sebenarnya aku iri dengan teman-teman seusiaku, mereka bisa sekolah tinggi, hidup bahagia bahkan telah membina rumah tangga. Teman mainku saat ini adalah mereka, anak-anak polos yang kadang kepolosannya menyerangku dengan segala ejekan dan hinaan. Tak mengapa, mereka tidak tahu. Kubalas mereka dengan senyuman. Kata ibu, hanya dengan senyuman kesedihan akan sirna.

Namaku Badrun namun orang lebih suka memanggilku Tole. Terdampar dalam hiruk pikuk dan keagungan ‘kesempurnaan’ yang seolah menertawakanku. Cukuplah Tuhan memberiku ‘rasa syukur’ untuk ‘keistimewaanku’, ya, kata ibu aku istimewa di hatinya dalam ucapan di sela senyumnya. Meski kutahu, jauh di kedalaman rasanya, ibu teramat mengasihaniku. Satu hal yang aku ingat selalu sebuah kalimat penyejuk mengaliri darahku “Nak, Betapa Tuhan sayang denganmu, engkau teramat istimewa hingga Tuhan membebaskanmu dari segala dosa”.

Samar-samar kusaksikan senyum ibu menyisa di sudut bibirnya. Ragaku melayang mengabadikan senyum yang Tuhan anugerahkan hingga saat aku harus menemuiNya. Tuhan, tolong jaga ibuku, selama ini pun aku tak mampu.









1 komentar:

Unknown said... Reply Comment

nice artikel
gan sudah saya cendol ads AC nya ya, ditunggu kunjungan balik nya, jgn lupa cendol balik ya gan :D
btw kita sudah jadi teman blog

E-book Gratis Viewer

Content of E-book Gratis

E-book Gratis

Loading...

Labels