9/12/14
Tidak seorang pun mau disusahkan (ketinggalan) oleh teknologi, khusunya di jaman modern ini. Tapi, apa mau dikata, seperti judul diatas "Bung, Kami Tinggal di Kampung!" Berbagai upaya dilakukan untuk mengejar ketertinggalan. Salah satunya dengan mengoleksi gadget-gadget canggih. Apa yang terjadi dengan benda-benda modern tersebut? Begitu masuk kampung, gadget hanya bisa digunakan untuk mendengar lagu atau berpose ria berlatarkan pegunungan. Keren?

Bagi sebagian kalangan yang membelinya khusus untuk searching sesuatu di internet, dadanya pasti rasa hancur, guling-guling di lantai, dan pusing. Apalagi seperti saat ini, daftar CPNS 2014 online. Penting, karena setiap orang pasti ingin mencoba keberuntungannya. Dengan koneksi internet yang jauh dari kata memadai, bahkan error berkepanjangan, wajar jika kami yang tinggal di kampung pesimis bisa lolos (gimana mau lolos, daftar online aja gagal). 

Akhirnya, kami harus pergi ke kabupaten, hanya untuk sekedar daftar online. Luar biasa. Khusus untuk Kalimantan Barat, jarak kecamatan dan ibu kota kabupaten tidak seperti di Pulau Jawa, kami harus menempuh jarak yang tidak bisa dibilang dekat, dengan kondisi jalanan yang menantang, dan biaya tinggi (di Kapuas Hulu bensin per liter lebih dari Rp. 10.000). Belum usai, Bung. Beberapa kabupaten di Kalimantan Barat sangatlah susah untuk mendapatkan tempat yang menyediakan tempat untuk hot spot an, atau pun warnet. Seandainya ada, koneksinya pun menyedihkan. Kembali kami harus berjibaku dengan keadaan yang abnormal. 

Permasalahan kembali berlanjut, Bung. Tidak sedikit pendaftar dari kampung mengalami masalah ketika memasukkan NIK. INVALID. Salah kami? Kok NIK kami bisa ganda, atau bahkan tidak dapat digunakan? Kami memang tinggal di kampung, tapi kami bisa membaca dan menulis. Ketika mengajukan pembuatan KK kami sudah memasukkan data sesuai yang diminta. Kami mendapatkan NIK dan membuat KTP untuk yang telah memnuhi syarat. Kok bisa invalid?

Kami, orang-orang yang tinggal di kampung, tetap mengapresiasi komitmen pemerintah untuk memajukan negeri. Khusunya, penggunaan sistem online pada pendaftaran CPNS 2014. Sistem yang dibangun menunjukkan betapa hebatnya negeri ini, kita setara dengan negara-negara maju. Semuanya serba internet, dan teratur. Hebat.

Suatu saat nanti, mudah-mudahan, ada pejabat pusat yang mau jalan-jalan ke daerah. Dan mencoba sensasi internetan di daerah. Siapa tahu bisa jadi potensi wisata daerah. Terimakasih.      
9/7/14
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap sosial dan spiritual, rasa ingin tahu, kreativitas, serta kerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik (Permendikbud No. 70 tahun 2013). Perubahan yang terjadi tidak terlepas dari keinginan untuk memperbaiki mutu pendidikan Indonesia yang masih tertinggal dari negara-negara lain. Selain itu, berbagai masalah sosial juga berkontribusi terhadap perubahan ini.

Penerapan Kurikulum 2013 mulai efektif diberlakukan diseluruh penjuru Indonesia pada tahun pelajaran 2013/2014. Banyak hal yang telah dilakukan kemendikbud untuk memperlancar penerapan kurikulum disekolah, diantaranya adalah ujicoba dibeberapa pulau besar Indonesia (baca ulasannya disini), pelatihan maraton kepada guru-guru mulai dari tingkat dasar, menengah pertama dan menengah atas serta penyediaan buku penunjang. 

Perencanaan mulia ini membuat kita bereuforia, seakan-akan bangsa ini telah siap menerapkannya. Akan tetapi, fakta dilapangan berbanding terbalik dengan apa yang diangankan. Permasalahan utama yang sampai saat ini belum teratasi adalah belum adanya buku penunjang dalam bentuk hardcopy. Sehingga pelaksanaan dilapangan juga antara hidup dan mati. Tidak sedikit sekolah-sekolah swasta yang memang mengutamakan mutu dan secara tidak langsung dipaksakan untuk mengikuti keinginan pemerintah untuk ikut serta menerapkan kurikulum prematur mengadakan pelatihan sendiri. Sementara itu, sekolah-sekolah negeri yang sumber pendanaannya berasal dari pemerintah tercinta harus gigit jari. Mereka harus menunggu gilirannya untuk mendapatkan pelatihan penerapan kurikulum 2013. Entah kapan gilirannya tiba.

Indonesia, tempat dimana kita lahir, dibesarkan dan mencari penghidupan, tak ubahnya negeri dongeng. Kita mencoba untuk mengajari generasi penerus bangsa dengan softskill dan hardskill yang mumpuni. Sementara itu, pembuat kebijakan malah melempem, tak tentu arahnya. Hendaknya, apa yang telah terjadi pada kita, khusunya dunia pendidikan (perubahan-perubahan kurikulum maha mulia), dimasa lalu dan sekarang dapat menjadi acuan untuk pembuat kebijakan diperiode berikutnya. Akhirnya, semoga arah pendidikan dan apa yang akan diterapkan dapat menghasilkan generasi emas bangsa dan memajukkkan negara kita tercinta.

TUT WURI HANDAYANI ING MADYA MANGUN KARSA DAN ING NGARSA SUNG TULADA
 
3/4/14
Dropbox merupakan salah satu jenis dari system cloud (komputasi awan). Apa itu system cloud? Untuk lebih jelasnya silahkan baca disini. Dropbox diciptakan oleh Drew Houston dan Arash Ferdowsi pada tahun 2007. Sampai pada akhir 2013, sebanyak 200 juta user yang menggunakan aplikasi ini. 

Saat pertama kali registrasi, kita akan mendapatkan free space 2 GB sampai 16 GB. Untuk mencapai maksimum free space limit kita akan dituntun langsung dari provider dropbox. Dengan mengikuti langkah-langkah yang diberikan, alhasil maksimum free space limit pasti tercapai. E-book gratis yakin jika sobat sekalian sudah tidak asing lagi pada system cloud, karena penggunaan system cloud sudah menyebar luas keseluruh penjuru bumi, tanpa harus membawa data di flashdisk, sobat bisa langsung mengaksesnya. Simple, modern, dan yang pastinya aman. 

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh E-book gratis, dropbox merupakan aplikasi standar disistem operasi android (yang pada saat ini sedang booming). Sobat e-book gratis dapat dengan mudah menginstalnya melalui playstore atau langsung saja kunjungi alamat ini

2/28/14

  • TITLE                  : Integrating Teaching, Learning and Action Research Enhancing Instruction in the K-12 Classroom 
  • WRITER              : Ernest T. Stringer, Lois McFadyen Christensen, Shelia C. Baldwin 
  • YEAR                   : 2010 
  • PAGES                 : 184 
  • PUBLISHER        : SAGE Publications, Inc.






2/27/14
Sobat E-book gratis, ini adalah update-an perdana di tahun 2014, setelah sekian lama E-book gratis menghilang dari dunia persilatan. Mirip disinetron ya, Kembalinya Sang Pendekar. Salam persahabatan bagi sobat e-book gratis yang selama ini telah banyak memberikan dukungan dan juga setia membaca update-an dari blog ini.

Kali ini e-book gratis akan berbagi cara convert web menjadi pdf. Mungkin bagi sebagian sobat ini bukanlah hal baru. Akan tetapi, bagi sebagian sobat (new comer in internet browsing) pasti mengalami kesulitan ketika ingin menyimpan web kedalam bentuk pdf. Oleh karena itu, e-book gratis hendak berbagi caranya.

Disini, e-book gratis menggunakan mozila firefox. Selanjutnya, sobat arahkan mouse pointer kearah kiri atas mozila, pilih menu dan pilih add-ons. Didalam kotak pencarian sobat ketik Web2 PDF converter, selanjutnya pilih install. Setelah semua proses selesai, restart mozila, Web2 PDF converter siap digunakan. Mudahkan!

Selamat mencoba!
Tampilan Web2 PDF converter



8/4/13
Hai sob, udah lama ya ebook gratis nggak posting ebook. Maaf ni sob, soalnya akhir-akhir ini lagi sibuk. Setelah selesai dengan ujian skripsi, harus balik lagi kesekolah. Banyak materi-materi yang masih harus diajarkan pada siswa. Mana kena musibah lagi, laptop gua kemalingan sob! Lenyap deh data-data gua.

Sekarang ebook gratis mulai dari awal, mencari data-data yang akan diupload. Tapi jangan khawatir sob, khusus postingan kali ini, ebook gratis akan berbagi sebuah cerpen. Menarik sob, bahasanya simple, yang pastingnya nggak buat puyeng deh.

Judul cerpennya, Kamar Nomor 51. Dengan bangganya ebook gratis membanggikannya kepada sobat-sobat sekalian. Penulisnya mahasiswa FKIP Untan Pontianak prodi Bahasa Inggris, Patrick Haryadi. Untuk meyakinkan sobat-sobat sekalian, ebook gratis akan memberikan penggalan ceritanya.



KAMAR NO. 51
26 Juli 2013 pukul 18:13
Ruangan itu tidak terlalu besar. Jika kau masuk melalui satu-satunya pintu dengan gagang yang sudah mulai goyang, kau akan mendapati sebuah meja kayu berwarna cokelat berukuran dua meter dengan lebar tidak sampai satu meter dengan sebuah mesin ketik di atasnya. Dan lagi, sebuah kursi kayu reyot tersimpan rapat di dekat meja tadi dimana buku-buku tebal dan kertas-kertas berserakan. Disebelah meja itu, diletakkan sebentuk sofa berwarna biru langit yang terlihat masih baru. Menghadap ke kiri, lemari tempat menyimpan buku berdiri tegak di samping jendela yang menghadap ke arah jalanan yang selalu ramai, sehingga pemandangannya tidak begitu membosankan. Sementara seluruh dinding beton ruangan itu di tempeli dengan berbagai potongan halaman majalah, kliping koran, dan foto-foto yang tidak menarik dan jumlahnya begitu banyak sehingga kau pikir tak kan sanggup memperkirakan jumlah mereka. Meskipun sempit, udara di ruangan itu cukup segar walau cuaca diluar terasa panas. Lebih ke dalam lagi, terdapat sebuah ruang yang dipisahkan dari ruang utama oleh sebuah gorden hijau rumput. Disana terdapat sebuah kasur kecil dan dua buah bantal tersusun rapi dan seprei hijau menutupinya. Tak ada jendela di situ, hanya sebuah kipas angin kecil yang terletak di atas meja kecil. Sementara lampu tidur yang menempel di dinding sudah rusak karena tidak pernah digunakan lagi sejak beberapa tahun yang lalu. Aneh juga membayangkan seseorang pernah hidup di sini selama bertahun-tahun. (Read More)

E-book Gratis Viewer

Content of E-book Gratis

E-book Gratis

Loading...

Labels