8/4/13
Hai sob, udah lama ya ebook gratis nggak posting ebook. Maaf ni sob, soalnya akhir-akhir ini lagi sibuk. Setelah selesai dengan ujian skripsi, harus balik lagi kesekolah. Banyak materi-materi yang masih harus diajarkan pada siswa. Mana kena musibah lagi, laptop gua kemalingan sob! Lenyap deh data-data gua.

Sekarang ebook gratis mulai dari awal, mencari data-data yang akan diupload. Tapi jangan khawatir sob, khusus postingan kali ini, ebook gratis akan berbagi sebuah cerpen. Menarik sob, bahasanya simple, yang pastingnya nggak buat puyeng deh.

Judul cerpennya, Kamar Nomor 51. Dengan bangganya ebook gratis membanggikannya kepada sobat-sobat sekalian. Penulisnya mahasiswa FKIP Untan Pontianak prodi Bahasa Inggris, Patrick Haryadi. Untuk meyakinkan sobat-sobat sekalian, ebook gratis akan memberikan penggalan ceritanya.



KAMAR NO. 51
26 Juli 2013 pukul 18:13
Ruangan itu tidak terlalu besar. Jika kau masuk melalui satu-satunya pintu dengan gagang yang sudah mulai goyang, kau akan mendapati sebuah meja kayu berwarna cokelat berukuran dua meter dengan lebar tidak sampai satu meter dengan sebuah mesin ketik di atasnya. Dan lagi, sebuah kursi kayu reyot tersimpan rapat di dekat meja tadi dimana buku-buku tebal dan kertas-kertas berserakan. Disebelah meja itu, diletakkan sebentuk sofa berwarna biru langit yang terlihat masih baru. Menghadap ke kiri, lemari tempat menyimpan buku berdiri tegak di samping jendela yang menghadap ke arah jalanan yang selalu ramai, sehingga pemandangannya tidak begitu membosankan. Sementara seluruh dinding beton ruangan itu di tempeli dengan berbagai potongan halaman majalah, kliping koran, dan foto-foto yang tidak menarik dan jumlahnya begitu banyak sehingga kau pikir tak kan sanggup memperkirakan jumlah mereka. Meskipun sempit, udara di ruangan itu cukup segar walau cuaca diluar terasa panas. Lebih ke dalam lagi, terdapat sebuah ruang yang dipisahkan dari ruang utama oleh sebuah gorden hijau rumput. Disana terdapat sebuah kasur kecil dan dua buah bantal tersusun rapi dan seprei hijau menutupinya. Tak ada jendela di situ, hanya sebuah kipas angin kecil yang terletak di atas meja kecil. Sementara lampu tidur yang menempel di dinding sudah rusak karena tidak pernah digunakan lagi sejak beberapa tahun yang lalu. Aneh juga membayangkan seseorang pernah hidup di sini selama bertahun-tahun. (Read More)

E-book Gratis Viewer

Content of E-book Gratis

E-book Gratis

Loading...

Labels