4/7/13
21:26
Namaku Badrun, namun semua orang memanggilku Tole. Kata ibu, namaku
berarti rembulan yang diharapkan menjadi penerang dan berakhlak indah.
Umurku 27 tahun tapi fisikku tak jauh beda dengan mereka yang berusia
belasan tahun, yang membedakan hanya gurat wajahku yang lebih tua dari
mereka dan badanku sedikit bungkuk. Orang-orang pun memberiku sebutan
‘wajah penuh senyum’. Aku tahu, tak banyak yang bisa aku lakukan untuk
sekedar meringankan beban ibuku. Mudah-mudahan, dengan senyumku akan
menghilangkan rasa khawatir ibu atas masa depanku.
Aku tak pernah meminta dilahirkan seperti ini dan tak pula menyalahkan
orangtuaku terlebih ibu yang melahirkanku. Aku tahu, bukannya ibu tak
ingin mengobati aku, tapi karena tak ada cukup uang. Aku hanya minta
kepada Tuhan, agar ibuku yang kini sendirian tak lelah mendoakanku, itu
sudah cukup. Setidaknya, aku tetap mereka rawat dengan baik hingga aku
sebesar ini.
Aku tak pernah sekolah, kata ibu tak perlu lagipula sekolah mana yang
mau menerima murid cacat seperti aku. Sebenarnya aku iri dengan
teman-teman seusiaku, mereka bisa sekolah tinggi, hidup bahagia bahkan
telah membina rumah tangga. Teman mainku saat ini adalah mereka,
anak-anak polos yang kadang kepolosannya menyerangku dengan segala
ejekan dan hinaan. Tak mengapa, mereka tidak tahu. Kubalas mereka dengan
senyuman. Kata ibu, hanya dengan senyuman kesedihan akan sirna.
Namaku Badrun namun orang lebih suka memanggilku Tole. Terdampar dalam
hiruk pikuk dan keagungan ‘kesempurnaan’ yang seolah menertawakanku.
Cukuplah Tuhan memberiku ‘rasa syukur’ untuk ‘keistimewaanku’, ya, kata
ibu aku istimewa di hatinya dalam ucapan di sela senyumnya. Meski
kutahu, jauh di kedalaman rasanya, ibu teramat mengasihaniku. Satu hal
yang aku ingat selalu sebuah kalimat penyejuk mengaliri darahku “Nak,
Betapa Tuhan sayang denganmu, engkau teramat istimewa hingga Tuhan
membebaskanmu dari segala dosa”.
Samar-samar kusaksikan senyum ibu menyisa di sudut bibirnya. Ragaku
melayang mengabadikan senyum yang Tuhan anugerahkan hingga saat aku
harus menemuiNya. Tuhan, tolong jaga ibuku, selama ini pun aku tak
mampu.
Sumber: Oom Istikomariah
Label:
Artikel,
Pendidikan
Artikel Terkait:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
- 2014 (5)
-
2013
(63)
- August(1)
-
April(8)
- Namaku Badrun, Menemui-Mu Dengan Senyum
- Rancangan RUU Ormas 2013
- The Magical Kelingking_Yesilia Viony and Tia Veronika
- The Story of Narakng_Anton, Emelio and Nievelia Then
- The Story of Landak River_Marcus Vernando and Vins...
- The Magic Clay Pot_Sulbudi and Margaretha Rosamin
- Crying Stone_Dodi Gunawan and Wulan
- King of Siantan_Sylvia Rekha and Harry Ilfanto Kam...
- March(27)
- February(16)
- January(11)
Content of E-book Gratis
E-book Gratis
Loading...
1 komentar:
nice artikel
gan sudah saya cendol ads AC nya ya, ditunggu kunjungan balik nya, jgn lupa cendol balik ya gan :D
btw kita sudah jadi teman blog
Post a Comment
Please submit your comment about this article. You may also join this site or fill a guestbook/buku tamu. Hopefully, this article would be useful for everyone. Thank you.