8/4/13
03:41
Hai sob, udah lama ya ebook gratis nggak posting ebook. Maaf ni sob, soalnya akhir-akhir ini lagi sibuk. Setelah selesai dengan ujian skripsi, harus balik lagi kesekolah. Banyak materi-materi yang masih harus diajarkan pada siswa. Mana kena musibah lagi, laptop gua kemalingan sob! Lenyap deh data-data gua.
Sekarang ebook gratis mulai dari awal, mencari data-data yang akan diupload. Tapi jangan khawatir sob, khusus postingan kali ini, ebook gratis akan berbagi sebuah cerpen. Menarik sob, bahasanya simple, yang pastingnya nggak buat puyeng deh.
Judul cerpennya, Kamar Nomor 51. Dengan bangganya ebook gratis membanggikannya kepada sobat-sobat sekalian. Penulisnya mahasiswa FKIP Untan Pontianak prodi Bahasa Inggris, Patrick Haryadi. Untuk meyakinkan sobat-sobat sekalian, ebook gratis akan memberikan penggalan ceritanya.
Sekarang ebook gratis mulai dari awal, mencari data-data yang akan diupload. Tapi jangan khawatir sob, khusus postingan kali ini, ebook gratis akan berbagi sebuah cerpen. Menarik sob, bahasanya simple, yang pastingnya nggak buat puyeng deh.
Judul cerpennya, Kamar Nomor 51. Dengan bangganya ebook gratis membanggikannya kepada sobat-sobat sekalian. Penulisnya mahasiswa FKIP Untan Pontianak prodi Bahasa Inggris, Patrick Haryadi. Untuk meyakinkan sobat-sobat sekalian, ebook gratis akan memberikan penggalan ceritanya.
KAMAR NO. 51
26 Juli 2013 pukul 18:13
Ruangan itu tidak terlalu besar. Jika kau masuk
melalui satu-satunya pintu dengan gagang yang sudah mulai goyang, kau akan
mendapati sebuah meja kayu berwarna cokelat berukuran dua meter dengan lebar
tidak sampai satu meter dengan sebuah mesin ketik di atasnya. Dan lagi, sebuah
kursi kayu reyot tersimpan rapat di dekat meja tadi dimana buku-buku tebal dan
kertas-kertas berserakan. Disebelah meja itu, diletakkan sebentuk sofa berwarna
biru langit yang terlihat masih baru. Menghadap ke kiri, lemari tempat
menyimpan buku berdiri tegak di samping jendela yang menghadap ke arah jalanan
yang selalu ramai, sehingga pemandangannya tidak begitu membosankan. Sementara
seluruh dinding beton ruangan itu di tempeli dengan berbagai potongan halaman
majalah, kliping koran, dan foto-foto yang tidak menarik dan jumlahnya begitu
banyak sehingga kau pikir tak kan sanggup memperkirakan jumlah mereka. Meskipun
sempit, udara di ruangan itu cukup segar walau cuaca diluar terasa panas. Lebih
ke dalam lagi, terdapat sebuah ruang yang dipisahkan dari ruang utama oleh
sebuah gorden hijau rumput. Disana terdapat sebuah kasur kecil dan dua buah
bantal tersusun rapi dan seprei hijau menutupinya. Tak ada jendela di situ,
hanya sebuah kipas angin kecil yang terletak di atas meja kecil. Sementara
lampu tidur yang menempel di dinding sudah rusak karena tidak pernah digunakan
lagi sejak beberapa tahun yang lalu. Aneh juga membayangkan seseorang pernah
hidup di sini selama bertahun-tahun. (Read More)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Content of E-book Gratis
E-book Gratis
Loading...